Pasukan Israel kembali menggempur habis-habisan Lebanon yang mereka klaim untuk menargetkan milisi Hizbullah pada Rabu (19/4) malam waktu setempat.
Serangan baru ini terjadi saat jet Israel menghancurkan penghalang suara hingga menyebabkan ledakan sonik keras terdengar Beirut, ibu kota Lebanon.
Israel terus menyerang Lebanon terutama bagian selatan dan timur, melanggar gencatan senjata yang sudah tersepakati pada November tahun lalu.
Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang terus memanas di perbatasan kedua negara, menyusul konflik panjang antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon tersebut.
Hizbullah, yang terdukung oleh Iran, telah lama menjadi musuh utama Israel. Kelompok ini kerap melakukan serangan roket ke wilayah Israel, sementara Israel membalas dengan serangan udara dan artileri. Namun, kali ini, serangan Israel disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan Terkini: Sasaran dan Korban
Menurut laporan militer Israel, serangan kali ini fokuskan pada:
- Posisi roket Hizbullah di selatan Lebanon
- Gudang senjata dan infrastruktur militer
- Markas komando kelompok tersebut
Sementara itu, pihak Lebanon melaporkan sejumlah korban jiwa, termasuk warga sipil yang terjebak dalam serangan. Hizbullah sendiri mengklaim telah membalas dengan meluncurkan roket ke wilayah utara Israel, menyebabkan kerusakan dan kebakaran di beberapa area.
Konflik Israel-Hizbullah kembali memanas dengan serangan besar-besaran Israel ke Lebanon. Dampaknya bisa sangat serius, baik bagi stabilitas regional maupun keselamatan warga sipil. Dunia internasional terus memantau perkembangan ini, sementara upaya diplomasi berjalan alot.