Sekjen Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Mursalim mengungkapkan sejumlah tantangan petani rumput laut RI.
Indonesia merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar dunia, dengan produksi melimpah terutama dari jenis Eucheuma cottonii dan Gracilaria. Namun, potensi besar ini, petani dan pengusaha rumput laut masih menghadapi tantangan dalam hal pemasaran, baik domestik maupun internasional.
Fakta Produksi Rumput Laut Indonesia
- Indonesia menyumbang 38% produksi rumput laut dunia, bersaing dengan Filipina dan Tiongkok.
- Pada 2023, produksi rumput laut nasional mencapai 12 juta ton, dengan daerah penghasil utama seperti NTT, Sulsel, Maluku, dan Jawa Timur.
- Sebagian besar diekspor dalam bentuk mentah atau setengah jadi, dengan nilai ekspor sekitar USD 300 juta per tahun.
Persoalan penyerapan dalam negeri yang belum optimal juga menjadi tantangan dalam negeri kemampuan penyerapan hanya mencapai 300 ribu ton kering begitula dengan pasar ekspor yang baru bisa mencapai 300 ribu ton. Kondisi ini menjadi masalah mengingat produksi rumput laut petani lebih besar banding pasar.
Harapan ke Depan
Dengan potensi yang besar, Indonesia bisa menjadi pemain utama industri rumput laut global, asalkan bisa meningkatkan nilai tambah dan memperluas pasar. Sinergi antara pemerintah, petani, pelaku usaha, dan peneliti sangat terbutuhkan untuk mengoptimalkan sektor ini.