Indonesia punya catatan apik dalam membayar utang luar negeri. Bahkan, tak sekalipun negara ini tercatat menunggak. Tapi anehnya, masih banyak yang mempertanyakan stabilitas ekonomi nasional. Kenapa bisa begitu? Mari kita bongkar bersama faktanya.
Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia konsisten melunasi utang luar negerinya tepat waktu. Dalam data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, Indonesia memiliki track record yang baik dalam memenuhi kewajiban internasional, termasuk pembayaran pokok dan bunga utang.
Sentimen Pasar dan Penilaian Lembaga Asing
Beberapa lembaga pemeringkat mengaitkan stabilitas fiskal Indonesia dengan kebijakan baru seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Misbakhun, penilaian ini tidak adil karena Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat
Masalah Korupsi dan Inefisiensi
Korupsi masih menjadi masalah serius yang mengurangi efektivitas penggunaan utang. Dana yang seharusnya untuk pembangunan justru bocor ke praktik korupsi, sehingga proyek tidak selesai atau kualitasnya rendah
Ketergantungan pada Utang Luar Negeri
Indonesia masih bergantung pada pinjaman asing, yang membuatnya rentan terhadap fluktuasi nilai tukar dan tekanan politik dari kreditur internasional
Indonesia memang tidak pernah gagal bayar utang, tetapi keraguan terhadap ekonominya muncul karena:
- Sentimen pasar dan penilaian lembaga asing yang terkadang tidak melihat fundamental ekonomi RI secara utuh.
- Masalah korupsi dan inefisiensi yang mengurangi dampak positif dari utang.
- Ketergantungan pada utang luar negeri yang berisiko jika ekonomi global tidak stabil.
Dengan reformasi fiskal, transparansi, dan peningkatan produktivitas, Indonesia bisa membangun kepercayaan investor dan memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Indonesia sudah punya fondasi yang kuat dalam pengelolaan keuangan negara. Saatnya pemerintah dan masyarakat bersama-sama membangun narasi positif dan memperkuat kepercayaan terhadap perekonomian nasional, tanpa menutup mata terhadap tantangan yang ada.