Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN tahun ini tidak akan jebol. Pernyataan ini tersampaikan untuk menepis kekhawatiran publik terkait stabilitas keuangan negara, dalam tantangan ekonomi global.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah terus memastikan pengelolaan APBN berjalan dengan prinsip kehati-hatian, efisiensi, dan keberlanjutan. Dengan kebijakan fiskal yang tepat, Indonesia ternilai mampu menghadapi berbagai tekanan ekonomi.
Faktor Penguat APBN Menurut Sri Mulyani
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meskipun ada tantangan global. Proyeksi pertumbuhan di kisaran 5% menunjukkan ketahanan ekonomi yang baik, sehingga pendapatan negara dari pajak dan non-pajak tetap terjaga.
2. Defisit APBN yang Terkendali
Pemerintah berkomitmen menjaga defisit APBN di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara. Hal ini mengurangi risiko ketidakstabilan fiskal.
3. Cadangan Devisa yang Kuat
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia masih dalam kisaran aman, yakni di atas $130 miliar. Ini menjadi buffer penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan pembiayaan impor.
4. Reformasi Perpajakan dan Efisiensi Belanja Negara
Program penguatan tax compliance, perluasan basis pajak, dan efisiensi belanja negara membantu menjaga kesehatan APBN. Sri Mulyani juga menekankan pentingnya optimalisasi belanja untuk program prioritas.
Mengapa Ada Kekhawatiran APBN Jebol?
Beberapa pihak sempat mengkhawatirkan risiko kebangkrutan APBN karena:
- Kenaikan Utang Negara – Pasca-pandemi, utang Indonesia meningkat, tetapi masih dalam batas aman (di bawah 40% PDB).
- Tekanan Inflasi Global – Kenaikan harga komoditas dan suku bunga global dapat memengaruhi belanja negara.
- Ketergantungan pada Penerimaan Pajak – Fluktuasi ekonomi dapat memengaruhi realisasi penerimaan pajak.
Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi antisipasi untuk menghadapi berbagai skenario ekonomi.
Langkah Pemerintah Menjaga APBN
- Memperkuat pendapatan negara melalui reformasi pajak dan optimalisasi penerimaan non-pajak.
- Memprioritaskan belanja produktif seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
- Memperkuat sinergi fiskal-moneter dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Dengan kebijakan fiskal yang prudent dan fundamental ekonomi yang kuat, Sri Mulyani memastikan APBN RI tidak akan jebol pada April 2025 atau masa mendatang. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mendukung langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.